(lanjutan ttg akhlak RIYA):
3. MEMBAGUSKAN DAN MEMPERINDAH PAKAIAN, SANDAL DAN SEMACAMNYA.
Di dalam Shahih Muslim, dari Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
لا يدخل الجنّة من كان في قلبه مثقال ذرّةٍ من كبرٍ قال رجلٌ إنّ الرّجل يحبّ أن يكون ثوبه حسنًا ونعله حسنتًا قال إنّ اللّه جميلٌ يحبّ الجمال الكبر بطر الحقّ وغمط النّاس
”Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan seberat biji sawi”. Seorang laki-laki bertanya: “Ada seseorang suka bajunya bagus dan sandalnya bagus (apakah termasuk kesombongan?)”. Beliau menjawab: “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan menyukai keindahan, kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia”
(HR. Muslim no. 2749, Pent).
4. TIDAK MENCERITAKAN DOSA2NYA DAN MENYEMBUNYIKAN.
Ini merupakan kewajiban menurut syariat atas setiap muslim, tidak boleh menceritakan kemaksiatan-kemaksiatan berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
كلّ امّتي معا فًى إلاّ المجا هرين وإنّ من المجاهرة أن يعمل الرّجل با للّيل عملاً ثمّ يصبح وقد ستره اللّه عليه فيقول يافلان عملت البارحةكذاوكذا وقدبات يستره ربّه ويصبح يكشف ستر اللّه عنه
“Semua umatku akan diampuni (atau: tidak boleh dighibah) kecuali orang yang melakukan kemaksiatan dengan terang-terangan. dan sesungguhnya termasuk melakukan kemaksiatan dengan terang-terangan, yaitu seseorang yang melakukan perbuatan (kemaksiatan) pada waktu malam dan Allah telah menutupinya (yakni, tidak ada orang yang mengetahuinya, Pent), lalu ketika pagi dia mengatakan : “Hai Fulan, kemarin aku melakukan ini dan itu”, padahal pada waktu malam Allah telah menutupinya, namun ketika masuk waktu pagi dia membuka tirai Allah terhadapnya”
(HR. AlBukhari, no. 6069, Muslim no. 2990, Pent).
Menceritakan dosa-dosa memiliki banyak kerusakan, (dan) bukan di sini perinciannya.
Di antaranya, mendorong seseorang untuk berbuat maksiat di tengah-tengah hamba dan menyepelekan perintah-perintah Allah Ta‟ala.
Barangsiapa menyangka bahwa menyembunyikan dosa-dosa merupakan riya‟ dan menceritakan dosa-dosa merupakan keikhlasan, maka orang itu telah dirancukan oleh setan.
Kita berlindung kepada Allah 'Azza wa Jalla darinya.
(masih berlanjut).
0 KOMENTAR