Kisah nyata seorang anak kecil yang sholeh

KE-ISTIQAMAH-AN DALAM MELAKUKAN KETAATAN DARI SEORANG REMAJA USIA 11 TH YANG SEDANG MENERIMA UJIAN PENDERITAAN SAKIT DIABETES YANG SUDAH PARAH.

*diceritakan oleh team Care & Share yang hari ini ke rumah kontrakannya di Jalan Masjid Nurul Ikhwan Rt 005 Rw 001, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Mohon doa semua yang terbaik untuk Ihsan Ali bin Ali

ALLAHUMMA RABBANNAASI ADZHIBIL BA'SA WASY FIHU. WA ANTAS SYAAFI, LAA SYIFAA-A ILLA SYIFAAUKA, SYIFAA-AN LAA YUGHAADIRU SAQOMAA

Ikhlaskan hati untuk sesama muslim sejenak mendoakan ihsan.. anugerah Allah.. anak hebat.. anak sholeh.. penghafal quran.

Kata aduh pun tak pernah keluar dari lisannya..padahal sakit diabetes insulin yang dideritanya begitu luar biasa dan jarang ditemui.

Ihsan, untuk mengetahuinya dia sedang sakit parah adalah saat dia sholat di rumah sambil duduk.

Ihsan bilang, orang yang ga bisa lihat (buta) saja mau ke Masjid, masa Ihsan ga bisa.

Semua tetangga mengerti, jika Ihsan tilawah sambil teriak, berarti ia sedang mengalami sakit yang hebat, pada akhirnya Ihsan pingsan.

Anak usia 11th ini, begitu kuat. Dia tetap sholat pada waktunya meski harus berjalan dengan tongkat.

Sakitnya terlalu keras untuk anak semuda Ihsan. Keprihatinan mulai mengalir dari berbagai arah. Tapi lihatlah apa yang Ihsan lakukan..dia menolak semua donasi untuknya. Dia ga mau pahala sakitnya berkurang karena donasi cuma2.

Yang Ihsan mau, dia dibantu dengan membeli madu jualannya, yang hasilnya sepenuhnya untuk membiayai pengobatannya.

Pernah Ihsan menjual madu sambil membawa tongkat di kawasan Emerald Bintaro yang hasilnya utk berobat dirinya

Sambil terpincang2 kakinya, tangannya menenteng madu, dia menawarkan ke jamaah yang saat itu sedang ada tabligh.

"Madu madu, pak madu pak, bu madu bu"

Hasilnya jualannya sepenuhnya untuk pengobatan dirinya.

Ihsan begitu mandiri tidak ingin menyusahkan siapapun!

Pernah waktu hendak sholat,
Ihsan wudhu begitu lama, sampai abinya ga sabar menunggu Ihsan. Akhirnya uminya melihat Ihsan di kamar mandi

apa yang trjadi..

Ihsan sedang muntah2 darah, dan mencuci sendiri bajunya yang terkena darah. Tanpa ada lirih dari mulutnya agar dikasihani. Tanpa ada kata ADUH agar ditolong.

Kadang jam 2 malam Ihsan bangun, dia ke kamar mandi, memuntahkan mual diperut yang mengeluarkan darah, lalu kesesokan paginya, umi abinya baru menyadari bahwa Ihsan mencuci baju semalam.

Inilah Ihsan..
Lebih nyaman dirawat di rumah atau masjid..

"Ihsan, kenapa kamu ga mau dirawat di Rumah Sakit??"

Maka dengarlah jawabannya:

"Ihsan mau meninggal dalam keadaan sholat dan baca qur'an" jawabnya lirih..

Didetik ini, saya tak bisa lagi menahan air mata saya..

Inilah Ihsan...
Anak sholeh yang hafal Qur'an hampir 15 juz

Tadi pagi saya ditunjukan setumpuk uang sejumlah 27 juta, bantuan dari Ibu2 majlis taklim.

Tapi Ihsan menolaknya..Ihsan ga mau pahala Sakit Ihsan jadi berkurang. Ia berkata

"Jika mau Ihsan jadi LEBIH BAIK, dan LEBIH TENANG, KEMBALIKAN SEMUA UANG ITU HARI INI JUGA"

Tadi sore Ustadz Yusuf Mansur datang memberi bantuan tunai 5 juta pun ditolaknya..

Banyak yang lebih susah dari Ihsan jawabnya.. Ma syaa Allah..

Meleleh lagi mata saya...

Sudah 3 hari ini Ihsan lirih memohon...

"Ihsan ga kuat
"Ihsan mau pulang
"Ihsan pasrah saja dengan ketentuan Allah

Tadi ba'da sholat shubuh, saat disinggung mau dibawa lagi ke RS. Ihsan memohon ke kedua orang tuanya, Mencium kaki umi abinya sambil berkata,

"Biarin Ihsan disini saja, Ihsan mau diakhir2 hidup ini, Ihsan habiskan bersama adik2 Ihsan. Ihsan ga mau di Rumah sakit"

Ya Allah...

Abi Ihsan berusaha tegar di depan anaknya, namun matanya berkaca2 sesekali menyeka air mata yang hampir jatuh...

Saya ga kuat...
Saya putuskan pulang saja...

Seperti biasa, perpisahan di akhiri doa indah dari Ihsan...

Kembali saya terenyuh..

Ketika hendak pamitan untuk pulang,
Saya jabat tangannya, lalu dia pun menjabat tangan saya dengan erat, erat sekali, lalu berucap lirih

"Terima kasih ya om sudah bantu Ihsan, semoga keluarga om sakinah mawaddah warahmah.
Semoga semua kebaikan om di balas syurga
Semoga anak2 om jadi anak sholeh
Doakan ihsan ya om biar cepat sembuh"

Ya Allah...
Merinding tubuhku, bergemuruh dadaku, haru hendak jatuh buliran air mataku..

Belum pernah sebuah doa terucap untukku membuat ku jadi begini terenyuh..

Doa yang keluar dari lisan seorang anak 11th, yang begitu sabar dan ikhlas menerima ujian dari-Nya.

"Ihsan, kamu harus sehat, kamu harus kuat, kamu harus positif thingking, kamu itu anak hebat, kamu punya ilmu, kamu harus kembali sehat dan bisa memberi manfaat untuk ummat dan masyarakat. Agar semua kebaikanmu bisa terlimpah juga untuk abi dan umi kamu..kamu mau kan?"

Ihsan mengangguk..

"Iya om, doain ihsan biar cepat sembuh.."

Mata ini hampir saja basah karena ketegaran seorang anak hebat ini.

Ihsan.. Terima kasih atas pelajaran yang begitu dalam.. Ya Rabb hamba malu dengan qonaah dan istiqomah seorang anak kecil pantang mengeluh dan pantang meminta - minta ini..

Ikhwah... bantu Ihsan beli madunya ya, sebagai ikhtiarnya yang terus ia lakukan...

Untuk beli madu Ihsan silakan hubungi:

Abi Ihsan: 081289591469
Taris Zuper: 087776621983
Ruru: 087781700088

“Barangsiapa yang membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika didunia maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan dirinya pada hari kiamat kelak”

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, Kemudian mereka tetap istiqamah. Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.” (QS Al Ahqaaf : 13)

“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS At-Taghaabun : 11)

Bantu sebarkan... in syaa Allah bermanfaat..

اَللّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِاْلاِسْلاَمِ وَاخْتِمْ لَنَا بِاْلاِيْمَانِ وَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ

"Alloohummakhtim lanaa bil-islaami wakhtim lanaa bil-iimaani wakhtim lanaa bi husnil khootimati" Aamiin.

0 KOMENTAR