MATERI PELATIHAN MANASIK HAJI 2020
A. DOWNLOAD MATERI NYA DISINI
CCARA MENGERJAKAN IBADAH HAJI
1.
Ifrad
Yaitu
mendahulukan ihram untuk haji saja dahulu dari miqatnya dan
diselesaikannya pekerjaan haji, kemudian
ihram untuk umrah dan segala urusannya.
2.
Tamattu
Yaitu
mendahulukan ihram untuk Umrah dari Miqat dan diselesaikannya semua
urusan umrah, kemudian ihram lagi dari mekah untuk haji.
3.
Qiran
Yaitu
mengerjakan ihram untuk keduanya pada waktu ihram haji, dan mengerjakan urusan
haji. Urusan umrah dengan sendirinya termasuk dalam pekerjaan ibadah haji.
Jika
melaksanakan Haji Tamattu atau Qiran maka wajib membayar Dam/ denda yaitu
dengan memyembelih seekor kambing, jika tidak mampu maka berpuasa 10 hari (3
hari sewaktu ihram dan 7 hari ketika telah kembali ke negerinya) Ket. QS
Al-Baqarah: 196.
B. SYARAT-SYARAT
WAJIB HAJI
Islam, Berakal, Baligh, Kuasa.
C. RUKUN
HAJI
1.
Ihram (Berniat
mengerjakan haji/Umrah)
2.
Wukuf (Hadir di
padang arafah pada waktu yang ditentukan, yaitu mulai Dzuhur tanggal 9
Dzulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah)
3.
Tawaf Ifadah
4.
Sa’i
5.
Mencukur/
Menggunting rambut
6.
Menertibkan
rukun-rukun
D. WAJIB
HAJI
1.
Ihram dari miqat 5. Bermalam di Mina
2.
Berhenti di
Muzdalifah 6. Thawaf Wada’
3.
Melontar
Jumratul ‘aqabah 7.
Menjauhkan diri dari segala yang diharamkan
4.
Melontar tiga
jumrah pada tanggal 11, 12, 13 bulan Dzulhijjah
Apabila meninggalkan Wajib haji diatas
maka wajib membayar “Dam”/ denda (selain poin ke 7, jenis dendanya sama dengan
denda Haji Tamattu di atas)
E.
PEERBEDAAN
ANTARA RUKUN DAN WAJIB DALAM HAJI
Rukun :
Sesuatu yang perlu dilakukan dan ia tidak bisa diganti dengan “Dam” (kudu /
teu meunang henteu) jika tida
melakukan, tidak syah hajinya.
Wajib : Sesuatu yang perlu dikerjakan, namun jika tidak dilakukan
bisa diganti dengan “Dam”
F. LARANGAN
KETIKA IHRAM
1.
Bagi Laki-laki
a.
Dilarang
mengakai pakaian yang berjahit.
Jika melanggar maka wajib membayar
Dam/Denda dengan menyembelih seekor kambing atau puasa tiga hari atau sedekah
dengan 3 Sha (9,3 lt) makanan kepada 6 miskin.
b.
Dilarang menutup
kepala.
2.
Bagi Perempuan
dilarang menutup muka dan dua telapak tangan.
3.
Bagi laki-laki
dan perempuan:
-
dilarang
memakai wangi-wangian (Jika melanggar, wajib membayar denda, jenis
dendanya sama dengan dam memakai pakaian yang berjahit)
-
dilarang
menghilangkan rambut atau bulu badan yang lain atau memakai minyak rambut Jika
melanggar, wajib membayar denda, jenis dendanya sama dengan dam memakai pakaian
yang berjahit
-
dilarang
memotong kuku. Jika melanggar wajib membayar denda, jenis dendanya
sama dengan dam memakai pakaian yang berjahit.
-
Dilarang
melakukan muqadimah Jima atau bersetubuh setelah tahallul pertama. Jika
melanggar, wajib membayar denda, jenis dendanya sama dengan dam memakai pakaian
yang berjahit. Apabila bersetubuh sebelum tahallul pertama maka rusak/ batal
hajinya dan wajib membayar denda dengan menyembelih seekor unta/sapi/7 ekor
kambing/ dengan harga unta dan dibelikan makanan lalu disedekahkan kepada fakir
miskin di tanah haram.
-
Dilarang Berburu
dan membunuh binatang yang liar dan halal dimakan
Jika
melanggar, wajib membayar denda dengan menyembelih binatang sebandingannya.
G. PRAKTEK
PELATIHAN MANASIK HAJI
1.
Jama’ah dianggap
sudah berada di Makkah. Niat ihram dari Maktab/Miqat (Tenda yang sudah disediakan)
2.
Berangkat menuju
arafah sambil membaca talbiyah
3.
Wukuf di arafah
(Persiapan wukuf, Khutbah wukuf, Adzan dzuhur, Menjama’ dzuhur & ashar,
Dzikir dan Do’a)
4.
Berangkat menuju
Muzdalifah, mabit sampai tengah malam (ceritanya), dan
memungut batu (jagung), setelah tengah malam berangkat menuju mina.
5.
Melontar jumrah
aqabah pada hari raya haji
6.
Tahalul Awal/
gunting rambut di aqabah
7.
Menuju Ka’bah
(Masjidil haram) untuk thawaf ifadhah
8.
Minum air
zam-zam
9.
Menuju shafa
untuk sa’i haji antara shafa dan marwah/Tahalul
10.
Berangkat menuju
mina untuk mabit (tempat yang digunakan adalah tenda yang sebelumnya
arafah)
11.
Melontar tiga
jumrah (ula, wustha, aqabah)
12.
Sebelum thawaf
wada’ diceritakan Kembali dulu ke maktab.
13.
Melaksanakan
thawaf wada’
14.
Selesai.
A.
DO’A-DO’A
Niat Haji
لَبَّيْكَ اللَّـهُمَّ حَجاًّ atau نَوَيْتُ الحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ
ِللهِ تَعاَلىَ
Bacaan Talbiyah
لَبَّيْكَ اللَّـهُمَّ لَبَّيْكَ , لَبَّيْكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ ,
إنَّ الحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالمُلْكَ لاَشَرِيْكَ لَك
Bacaan Sholawat
أَللَّـهُمَّ صَلِّ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
Do’a memasuki kota Mekkah.
أَللَّـهُمَّ هَذَا حَرَمُكَ وَأَمْنُكَ فَحَرِّمْ
لَحْمِى وَدَمِى وَشَعْرِى وَبَشَرِى عَلَى النَّارِ وَآمِّنِى مِنْ عَذَابِكَ
يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ وَاجْعَلْنِى مِنْ اَوْلِيَآئِكَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ
Do’a masuk Masjidil Haram
أَللّٰهُمَّ أَنْتَ
السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ فَحَيِّناَ رَبَّناَ بِالسَّلاَمِ وَأَذْخِلْنَا
الْجَنَّةَ دَارَ السَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَلَيْتَ يَا ذَاالْجَلَالِ
وَالإِكْرَامِ , أَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ , بِسْمِ اللهِ
وَالحَمْدُ ِللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ
Do’a ketika
melihat Ka’bah.
أَللَّـهُمَّ زِدْ
هَذَاالْبَيْتَ تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيْمًا وَتَكْرِيْمًا وَمَهَابَةً , وَزِدْ
مَنْ شَرَّفَهُ وَكَرَّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِاعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا
وَتَعْظِيْمًا وَتَكْرِيْمًا وَبِرًّا
Do’a ketika melintasi Maqam Ibrahim.
رَبِّ أَدْخِلْنِى مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِى
مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِى مِنْ لَدُنْكَ سُلْطاَناً نَصِيْراً , وَقُلْ جَآءَ
الحَقُّ وَزَهَقَ الباَطِلُ إِنَّ الباَطِلَ كاَنَ زَهُوْقاً
DO’A TAWAF
Pada setiap awal putaran (pertama
s/d ketujuh), berdiri menghadap Hajar Aswad dengan seluruh badan atau miring
(sebagian badan) atau menghadap muka saja sambil mengangkat tangan dan membaca
:
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ
Do’a putaran 1 s/d 7
Niat Thawaf di
pal coklat
نَوَيْتُ اَنْ اَطْوَفَ
سَبْعَ طَوَافٍ لِلّٰهِ تَعَالَى
Do’a putaran ke- 1, di baca mulai dari Hajar Aswad
sampai Rukun Yamai.
سُبْحاَنَ اللهِ
وَالحَمْدُ ِللهِ وَلاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلاَحَوْلَ
وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ باِللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ
Pada setiap kali sampai di ruku Yamani mengusap nya
atau bila tidak mungkin maka mengangkat tangan tanpa di kecup sambil
mengucapkan :
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ اَكْبَرُ
Diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, membaca :
رَبَّناَ آتِناَ فىِ
الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفىِ الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِناَ عَذاَبَ النَّارِ
Do’a waktu minum air Zamzam.
أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْماً ناَفِعاً وَرِزْقاً واَسِعاً
وَشِفاَءً مِنْ كُلِّ داَءٍ وَسَقَمٍ بِرَحْمَتِكَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Do’a waktu masuk Arafah.
أَللَّـهُمَّ إِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ وَبِكَ اعْتَصَمْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ
أَللَّـهُمَّ اجْعَلْنِى مِمَّنْ تُباَهِى بِهِ اليَوْمَ مَلاَئِكَتَكَ إِنَّكَ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ .
Do’a wukuf yang lazim di baca sebagai berikut :
لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِى
وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ بِيَدِهِ الخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيْرٌ ,
Do’a ketika sampai di Muzdalifah.
أَللَّـهُمَّ إِنَّ هَذِهِ مُزْدَلِفَةُ جُمِعَتْ
فِيْهَا أَلْسِنَةٌ تَسْأَلُكَ حَوَائِجَ مُتَنَوِّعَةً فَاجْعَلْنِى مِمَّنْ
دَعَاكَ فَاسْتَجَبْتَ لَهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْكَ فَكَفَّيْتَهُ يَآأَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ
Do’a ketika sampai di Mina.
أَللّٰهُمَّ هَذَا مِنَى فَامْنُنْ عَلَيَّ بِماَ
مَنَنْتَ بِهِ عَلَى أَوْلِيَآئِكَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ
Setiap melontar 1 Jamrah 7x lontaran kerikil dan di
anjurkan berdo’a :
بِسْمِ اللهِ أَللهُ اَكْبَرُ رَجْمًا لِلشَّيَاطِيْنِ
وَرِضًا لِلرَّحْمَنِ , أَللَّـهُمَّ اجْعَلْهُ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَسَعْيًا
مَشْكُوْرًا
Do’a Ketika mencukur Rambut
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ
لِكُلِّ شَعْرَةٍ نُوْرًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Niat sa’i
نَوَيْتُ أَنْ أَسْعَى
سَبْعَ سِيَعٍ لِلّٰهِ تَعَالَى
Sholawat Hajjiyat (Agar di Mudahkan Naik Haji)
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُبَلِّغُنَا بِهَا حَجَّ بَيْتِكَ
الْحَرَامِ، وَزِيَارَةَ قَبْرِ نَبِيِّكَ عَلَيْهِ اَفْضَلُ الصَّلَاةِ
وَالسَّلاَمِ، فِي لُطْفٍ وَعَافِيَةٍ وَسَلَامَةٍ وَبُلُوْغَ الْمَرَامِ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ
Sholawat Hajjiyat ini
saya di ijazahkan oleh H. Muhsin Abdul Gofur (ponpen Al-amin) , Siapa saja yang
mau mengamalkan silahkan cukup ucapkah “qobiltu” dalam hati. Semoga di ijabah
oleh Alloh ta’ala, amiin yaa robbal ‘alamiin.
0 KOMENTAR